Usai menunaikan solat isya', aku termanggu di sejadah, air mata merembes kencang. teringat saat-saat bersama arwah tok ketika memandang poster tok guru. "manih sungguh tok guru bila senyum," komen tok sambil tersenyum. seraya memandang poster besar yang terpampang gambar tok guru, aku mengiyakan kata-kata arwah tok di dalam hati.
aku pernah menghadiri ceramah-ceramah yang melibatkan tok guru di sekitar terengganu dan kL, namun belum berkesempatan untuk bertentang mata dan bersoal jawab secara peribadi, walaupun di dalam hati ada menyimpan niat untuk berbuat demikian. sehinggalah malam ini, 12 februari 2015, tok guru telah dipanggil untuk menghadap sang Pencipta, dan sekaligus niat ku akhirnya hanya tinggal sejarah. tenang-tenang lah di sana duhai sang murabbi. al fatihah
Puisi buat tok guru
tenang lah di sana duhai sang murabbi
pergimu menghadap Ilahi
pergimu pasti tidak akan kembali
dan pasti akan diratapi
dunia sudah cukup melelahkan
kisah perjalananmu bakal menjadi lipatan sejarah
setiap amanat dan kata-kata nasihatmu akan menjadi azimat
menjadi pegangan dan pembakar semangat
buat mereka yang mencari dan mengerti
bahawa dalam perjuangan, perlukan istiqamah
panjang perjuanganmu
banyak dugaanmu
sabar dijiwamu
tegas prinsipmu
senyum dibibirmu
sederhana perwatakanmu
semuanya akan diingati
oleh setiap yang memilik hati
di bumi ini
bermula malam ini..
al-fatihah..
enj
feb 13th 2015
No comments:
Post a Comment